Selasa, 17 November 2015

Tanaman Monoecious dan Dioecious

    LAPORAN PRATIKUM PEMULIAAN TANAMAAN
Tanaman Monoecious dan Dioecious




OLEH KELOMPOK 7 :


MAYA AUDINA
ANGGA PRAYUGA
LELA RAJAGUKGUK
ESRA KARTIKA


KELAS AGROTEKNOLOGI-D

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU




        Reproduksi generatif merupakan sebuah peritiwa terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet. Peristiwa ini disebut pembuahan. Pembuahan atau fertilisasi pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan atau persarian.
        Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.

Jenis-jenis  penyerbukan
Berdasarkan asal serbuk sari

  • Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
  • Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu individu.
  • Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu species/jenis.
  • Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari spesies lain.
  • Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak.
  • Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan. Dikogami dapat dibedakan atas: Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay; Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya. Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat.
  • Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya.
  • Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring, dan lain sebagainya).


Pembahasan kali ini yaitu mengenai Tanaman Monoecious dan Dioecious

1. Tanaman Monoecious

        Salah satu contoh dari tanaman monoecious adalah kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili Palma yang digunakan  untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. 


Kelapa Sawit, Dilema “Tambang Emas” Pertanian Indonesia | Klinik ...
Tanamana Kelapa Sawit

     Adapun klasifikasi kelapa sawit adalah sebagai berikut :
Divisi : Embryophyta Siphonagama
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledonae
Famili : Arecaceae (dahulu disebut Palmae)
Sub famili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies : E.guineensis. Jacq

        Pohon kelapa sawit afrika,  Elaeis guineensis Jacq, berasal dari Afrika Barat di antara Angola dan Gambia, manakala pohon kelapa sawit amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter.

        Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan apabila masak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandungi minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak,  khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.

a. Morfologi Bunga Kelapa Sawit

        Kelapa sawit merupakan tanaman monoecious (berumah satu). Artinya, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohon, tetapi tidak pada tandan yang sama. Walaupun demikian, kadang kadang dijumpai juga bunga jantan dan betina pada satu tandan (hermafrodit).Bunga muncul dari ketiak daun. Setiap ketiak daun hanya menghasilkansatu infloresen daun hanya dapat menghasilkan satu infloresen (bunga majemuk).Biasanya, beberapa bakal infloresen gugur pada fase-fase awal perkembangannya sehingga pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak menghasilkan infloresens. Perkembangan infloresen dari proses inisiasi awal sampai membentuk infloren lengkap pada ketiak daun memerlukan waktu 2.5 – 3 tahun. Infloresenakan muncul dari ketiak daun beberapa saat menjelang antesis (penyerbukan). 
        Pada tanaman muda (24 tahun), anthesis biasanya terjadi pada infloresen diketiak daun nomor 20, sedangkan pada tanaman tua (> 12 tahun ) biasanya terjadi pada daun lebih muda, yaitu sekitar infloresen pada daun nomor 15.
        Bunga kelapa sawit merupakan bunga mejemuk yang terdiri dari kumpulan spikelet dan tersusun dalam infloresen yang berbentuk spiral.       Bunga jantan maupun bunga betina mempunyai ibu tangkai bunga (peduncle/rachis) yang merupakan struktur pendukung spikelet.Umumnya, dari pangkal rachis muncul sepasang daun pelindung ( spathes) yang membungkus infloresen sampai dengan saat-saat menjelang terjadinya antesis. Dari Rachis ini, terbentuk struktur triangular bract yang kemudian membentuk tangkai-tangkai bunga (spikelets). 

        Walaupun infloresen digolongkan sebagai “jantan” dan “betina”, kenyataannya infloresen betina juga menghasilkan bunga bunga jantan; sedangkan infloresen jantan biasanya mempunyai beberapa bunga betina pada bagian dasar spikelet. Berdasarkan irisan pada bunga yang belum mekar (immature),infloresen jantan dan infloresen betina berasal dari satu struktur yang sama. Inisiasi primordi stamen (organ jantan) dan karpel (organ betina) terbentuk secara bersamaan.            Pada masa 3 bulan sebelum antesis, pertumbuhan salah satu bagian dari kelamin bunga akan terhenti sehingga satu jenis bunga yang dihasilkan dalam inflouresen.Dalam beberapa kejadian, kadang-kadang gynoecium (organ betina) dapat berkembang bersama-sama dengan androecioum (organ jantan) pada spikelet jantan. Infloresen tersebut dinamakan infloresen andromorphous. Hal ini terutama terjadi pada tanaman-tanaman muda. Tipe infloresen hermafrodit yang lain kadang-kadang ditemukan pada spikelet jantan meupun spiket betina. Selain itu, infloresen hermaflodit juga bisa berupa infloresen yang membentuk spikelet betina pada bagian bawah, sedangkan pada bagian ujungnya berupa spikelet jantan. Infloresen campuran hanya terjadi selama perubahan siklus pembungaan dari fase betina ke fase jantan, di mana infloresen andromorphous biasanya muncul. Infloresen campuran dapat terjadi baik pada akhir fase jantan maupun fase betina. Berikut gambar bunga betina dan jantan dari Kelapa Sawit

Bunga Jantan
Bunga Betina



2. Tanaman Dioecious

        Dioecious (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada individu yang berbeda. salah satu contohnya yaitu kenaf (rossela).Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa) adalah sejenis semak (perdu) yang ada di seluruh wilayah tropis dunia. Asal rosella Florida Cranberry adalah dari Afrika Barat. Masyarakat pada umumnya telah mengenal kenaf atau rosella (Hibiscus cannabinus) sebagai tanaman penghasil serat karung dan kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis). Sedangkan bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa Lynn), belum begitu dikenal. Bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa Lynn), dikenal di berbagai negara dengan nama yang berbeda-beda, diantaranya ialah, India Barat (Jamaican Sorrel ), Perancis (Oseille Rouge), Spanyol(Quimbombo Chino), Afrika Utara(Carcade), dan Senegal (Bisap), Indonesia (Vinagreira, Zuring, Carcade, atauasam Citrun). Dalam bahasa Melayu, tanaman ini dikenal dengan nama asam paya.

Hasil gambar untuk tanaman kenaf
Hibiscus sabdariffa L
      

   
   Tanaman rosella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom           : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio      : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio               : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas                  : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas           : Dilleniidae
Ordo                   : Malvales
Familia               : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus                 : Hibiscus
Spesies               : Hibiscus sabdariffa L

        Kenaf merupakan salah satu tanaman semusim penghasil serat selain tanaman sejenis lainnya seperti rami, rosella, dan yute. Serat yang dihasilkan merupakan serat alam yang ramah lingkungan. Serat kenaf biasa digunakan untuk industri karung goni, interior mobil, fiber drain, soil safer, geo textile, pulp dan kertas. Tanaman kenaf merupakan tanaman herba semusim dengan tipe pertumbuhan berbentuk semak tegak. Termasuk dalam tanaman hari pendek dan akan cepat berbunga bila panjang penyinaran matahari kurang dari 12 jam. Pada keadaan normal, pertumbuhan optimal kenaf berkisar pada umur 60 – 90 hari dan bisa mencapai tinggi 4 m untuk tanaman yang tumbuh subur, namun tergantung dari varietas, kesuburan tanah, serta teknik budidayanya. Warna batang dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu hijau, merah dan merah atau hijau tidak teratur. Warna dan kehalusan batang merupakan penciri utama suatu aksesi/varietas. Daun terletak berselang-seling (alternate) dan mempunyai bentuk dan warna yang bervariasi tergantung subspesiesnya.
         Perbanyakan kenaf umumnya secara generatif menggunakan biji. Biji kenaf biasanya berbentuk ginjal berdiameter sekitar 0,3 – 0,5 cm berwarna kelabu agak kecoklatan. Benih kenaf termasuk ke dalam benih ortodoks karena relatif toleran/tahan terhadap pengeringan sampai kadar air 5 – 6 % dan dapat disimpan pada suhu yang rendah.
Tanaman kenaf termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri, tetapi sekitar 4% terjadi penyerbukan silang. Tanaman kenaf bersifat otosensitif, yaitu pembungaannya dipengaruhi oleh panjang hari, yaitu akan berbunga awal jika mendapat penyinaran yang lebih pendek dari fotoperiode kritiknya. 
         Kenaf mulai berbunga pada minggu ke 12 setelah tanam. Bunga biasanya berdiri sendiri, terdapat pada ketiak daun bagian atas. Bunga kenaf terdiri dari: 1) kelopak tambahan 7-10 helai, berdaging tipis, hampir lepas, berbentuk garis; 2) kelopak yang berwarna hijau terbagi lima, tidak lebih panjang dari kelopak tambahan; 3) tajuk atau mahkota berjumlah lima kelopak berbentuk bulat telur terbalik, panjang sampai 6 cm, berwarna kuning atau putih dengan noda merah tua pada pangkalnya; 4) benang sari seluruhnya tertutup dengan kepalasari, dan 5) putik berwarna merah ada yang menonjol dan ada yang pendek tangkai putiknya. Periode pembungaan kenaf tidak serempak. Mekarnya sangat singkat, biasanya terjadi sebelum matakari terbit dan akan menutup kembali pada siang hari atau sore hari. Waktu reseptif berlangsung pada pukul 07.00-09.00 dan pada saat tersebut terjadi penyerbukan.Periode pembungaan dan pembuahan berlangsung tidak serempak. Untuk panen benih yang baik dan efisien maka dilakukan apabila sekitar 75 % dari populasi tanaman kenaf buahnya sudah kering. Tiap tanaman dapat menghasilkan 15 – 100 kapsul tergantung pada varietas, kondisi iklim tanah dan cara bercocok tanam. Tiap kapsul berisi 15 – 25 biji.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar