LAPORAN PRATIKUM PEMULIAAN TANAMAAN
Tanaman Monoecious dan Dioecious
OLEH KELOMPOK 7 :
MAYA AUDINA
ANGGA PRAYUGA
LELA RAJAGUKGUK
ESRA KARTIKA
KELAS AGROTEKNOLOGI-D
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
Reproduksi generatif merupakan
sebuah peritiwa terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua
sel gamet. Peristiwa ini disebut pembuahan. Pembuahan atau fertilisasi pada
tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan atau
persarian.
Penyerbukan adalah sampainya
serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari
adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk
sari adalah kepala putik.
Jenis-jenis penyerbukan
Berdasarkan asal serbuk sari
- Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
- Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu individu.
- Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu species/jenis.
- Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari spesies lain.
- Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak.
- Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan. Dikogami dapat dibedakan atas: Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay; Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya. Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat.
- Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya.
- Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring, dan lain sebagainya).
Pembahasan kali ini yaitu mengenai Tanaman Monoecious dan Dioecious
1. Tanaman Monoecious
Salah satu contoh
dari tanaman monoecious adalah kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit
terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili Palma yang digunakan
untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit.
|
||
Adapun klasifikasi kelapa sawit adalah sebagai berikut :
|
Divisi : Embryophyta Siphonagama
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledonae
Famili : Arecaceae (dahulu disebut Palmae)
Sub famili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies : E.guineensis. Jacq
Pohon kelapa sawit afrika, Elaeis guineensis Jacq, berasal dari Afrika
Barat di antara Angola dan Gambia, manakala pohon kelapa sawit amerika, Elaeis
oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kelapa sawit
termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter.
Bunga dan buahnya berupa tandan,
serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan apabila masak, berwarna merah
kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandungi minyak.
Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin.
Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu
bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan
arang.
a. Morfologi Bunga Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan tanaman
monoecious (berumah satu). Artinya, bunga jantan dan bunga betina terdapat
pada satu pohon, tetapi tidak pada tandan yang sama. Walaupun demikian, kadang
kadang dijumpai juga bunga jantan dan betina pada satu tandan (hermafrodit).Bunga
muncul dari ketiak daun. Setiap ketiak daun hanya menghasilkansatu infloresen
daun hanya dapat menghasilkan satu infloresen (bunga majemuk).Biasanya,
beberapa bakal infloresen gugur pada fase-fase awal perkembangannya sehingga
pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak menghasilkan
infloresens. Perkembangan
infloresen dari proses inisiasi awal sampai membentuk infloren
lengkap pada ketiak daun memerlukan waktu 2.5 – 3 tahun. Infloresenakan muncul
dari ketiak daun beberapa saat menjelang antesis (penyerbukan).
Pada tanaman muda (24 tahun), anthesis biasanya terjadi pada infloresen diketiak
daun nomor 20, sedangkan pada tanaman tua (> 12 tahun ) biasanya
terjadi pada daun lebih muda, yaitu sekitar infloresen pada daun nomor 15.
Bunga kelapa sawit merupakan bunga mejemuk yang terdiri
dari kumpulan spikelet dan tersusun dalam infloresen yang berbentuk spiral. Bunga jantan maupun bunga betina mempunyai ibu tangkai bunga (peduncle/rachis)
yang merupakan struktur pendukung spikelet.Umumnya, dari pangkal
rachis muncul sepasang daun pelindung ( spathes) yang membungkus
infloresen sampai dengan
saat-saat menjelang terjadinya antesis. Dari Rachis
ini, terbentuk struktur triangular bract yang kemudian membentuk
tangkai-tangkai bunga (spikelets).
Walaupun infloresen
digolongkan sebagai “jantan” dan “betina”, kenyataannya infloresen betina juga
menghasilkan bunga
bunga jantan; sedangkan infloresen jantan biasanya
mempunyai beberapa bunga betina pada bagian dasar spikelet. Berdasarkan irisan
pada bunga yang belum mekar (immature),infloresen jantan dan infloresen betina berasal dari satu struktur yang sama. Inisiasi primordi
stamen (organ jantan) dan karpel (organ betina) terbentuk secara bersamaan. Pada masa 3 bulan sebelum antesis, pertumbuhan salah satu bagian dari kelamin
bunga akan terhenti sehingga satu jenis bunga yang dihasilkan dalam
inflouresen.Dalam beberapa kejadian, kadang-kadang gynoecium (organ betina)
dapat berkembang bersama-sama dengan androecioum (organ
jantan) pada spikelet jantan. Infloresen tersebut dinamakan infloresen
andromorphous. Hal ini terutama
terjadi pada tanaman-tanaman muda. Tipe infloresen hermafrodit yang lain
kadang-kadang ditemukan pada spikelet jantan meupun spiket betina. Selain itu, infloresen hermaflodit juga bisa berupa infloresen yang membentuk
spikelet
betina pada bagian bawah, sedangkan pada bagian ujungnya berupa
spikelet jantan. Infloresen campuran hanya terjadi selama perubahan siklus
pembungaan dari fase betina ke fase jantan, di mana infloresen
andromorphous biasanya muncul. Infloresen campuran dapat terjadi baik pada
akhir fase jantan maupun fase betina. Berikut gambar bunga betina dan jantan dari Kelapa Sawit
![]() |
Bunga Jantan |
![]() |
Bunga Betina |
2. Tanaman Dioecious
Dioecious
(berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat
pada individu yang berbeda. salah satu contohnya yaitu kenaf (rossela).Tanaman
rosella (Hibiscus sabdariffa) adalah sejenis semak (perdu) yang ada di seluruh
wilayah tropis dunia. Asal rosella Florida Cranberry adalah dari Afrika Barat.
Masyarakat pada umumnya telah mengenal kenaf atau rosella (Hibiscus cannabinus)
sebagai tanaman penghasil serat karung dan kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis). Sedangkan bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa Lynn), belum
begitu dikenal. Bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa Lynn), dikenal di
berbagai negara dengan nama yang berbeda-beda, diantaranya ialah, India Barat
(Jamaican Sorrel ), Perancis (Oseille Rouge), Spanyol(Quimbombo Chino), Afrika
Utara(Carcade), dan Senegal (Bisap), Indonesia (Vinagreira, Zuring, Carcade,
atauasam Citrun). Dalam bahasa Melayu, tanaman ini dikenal dengan nama asam
paya.
Hibiscus sabdariffa L |
Tanaman rosella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio
: Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas :
Dilleniidae
Ordo :
Malvales
Familia :
Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus :
Hibiscus
Spesies :
Hibiscus sabdariffa L
Kenaf merupakan salah satu tanaman semusim penghasil serat
selain tanaman sejenis lainnya seperti rami, rosella, dan yute. Serat yang
dihasilkan merupakan serat alam yang ramah lingkungan. Serat kenaf biasa
digunakan untuk industri karung goni, interior mobil, fiber drain, soil
safer, geo textile, pulp dan kertas. Tanaman kenaf merupakan tanaman herba
semusim dengan tipe pertumbuhan berbentuk semak tegak. Termasuk dalam tanaman
hari pendek dan akan cepat berbunga bila panjang penyinaran matahari kurang
dari 12 jam. Pada keadaan normal, pertumbuhan optimal kenaf berkisar pada umur
60 – 90 hari dan bisa mencapai tinggi 4 m untuk tanaman yang tumbuh subur,
namun tergantung dari varietas, kesuburan tanah, serta teknik budidayanya.
Warna batang dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu hijau, merah dan merah
atau hijau tidak teratur. Warna dan kehalusan batang merupakan penciri utama
suatu aksesi/varietas. Daun terletak berselang-seling (alternate) dan mempunyai
bentuk dan warna yang bervariasi tergantung subspesiesnya.
Perbanyakan kenaf umumnya secara generatif menggunakan biji.
Biji kenaf biasanya berbentuk ginjal berdiameter sekitar 0,3 – 0,5 cm berwarna
kelabu agak kecoklatan. Benih kenaf termasuk ke dalam benih ortodoks karena relatif
toleran/tahan terhadap pengeringan sampai kadar air 5 – 6 % dan dapat disimpan
pada suhu yang rendah.
Tanaman
kenaf termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri, tetapi sekitar 4% terjadi
penyerbukan silang. Tanaman kenaf bersifat otosensitif, yaitu pembungaannya
dipengaruhi oleh panjang hari, yaitu akan berbunga awal jika mendapat
penyinaran yang lebih pendek dari fotoperiode kritiknya.
Kenaf
mulai berbunga pada minggu ke 12 setelah tanam. Bunga biasanya berdiri sendiri,
terdapat pada ketiak daun bagian atas. Bunga kenaf terdiri dari: 1) kelopak
tambahan 7-10 helai, berdaging tipis, hampir lepas, berbentuk garis; 2) kelopak
yang berwarna hijau terbagi lima, tidak lebih panjang dari kelopak tambahan; 3)
tajuk atau mahkota berjumlah lima kelopak berbentuk bulat telur terbalik,
panjang sampai 6 cm, berwarna kuning atau putih dengan noda merah tua pada
pangkalnya; 4) benang sari seluruhnya tertutup dengan kepalasari, dan 5) putik
berwarna merah ada yang menonjol dan ada yang pendek tangkai putiknya. Periode
pembungaan kenaf tidak serempak. Mekarnya sangat singkat, biasanya terjadi
sebelum matakari terbit dan akan menutup kembali pada siang hari atau sore
hari. Waktu reseptif berlangsung pada pukul 07.00-09.00 dan pada saat tersebut
terjadi penyerbukan.Periode pembungaan dan pembuahan berlangsung tidak serempak. Untuk panen benih
yang baik dan efisien maka dilakukan apabila sekitar 75 % dari populasi tanaman
kenaf buahnya sudah kering. Tiap tanaman dapat menghasilkan 15 – 100 kapsul
tergantung pada varietas, kondisi iklim tanah dan cara bercocok tanam. Tiap
kapsul berisi 15 – 25 biji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar